Ibarat kucing yang sudang menjadi singa, singa yang siap memangsa tuannya. Joko Widodo yang sudah 7 kali dimenangkan dalam kontestasi pemilihan oleh rakyat, akhirnya berkhianat. Lolosnya Gibran menjadi cawapres Prabowo, merupakan pengkhianatan terang-terangan ke PDI Perjuangan yang sudah mencapreskan Ganjar.
Presiden-presiden sebelumnya jika ingin menaikkan sanak sodaranya di pemerintahan, memiliki rasa malu, tetapi Jokowi berdarah dingin dan tanpa malu, dan rakyatpun tertipu. Pendukung sebelumnya sekarang berbalik menyerang Jokowi, karena Jokowi berusaha membuat dinasti politik.
7 kali kemenangan yang diantar PDI Perjuangan untuk Jokowi dan sekeluarga:
Tetapi kemenangan Joko Widodo, menurutnya karena pribadinya bukan karena partainya, sehingga Joko Widodo merasa pengkhianatannya tidak ada pengaruh apa-apa terhadap pendukungnya.
Walaupun PDI Perjuangan sudah menentukan capresnya yaitu Ganjar Pranowo, Jokowi tetap memilih Prabowo Subianto, karena merasa Prabowo Subianto bisa diatur, termasuk partai Gerindranya, tempat berlabuh anak-anaknya.
Jokowi juga ingin memastikan untuk berkuasa sekitar 40-50 tahun mendatang, dengan perincian sbb:
Dengan lamanya berkuasa, Jokowi bisa memastikan 34.000 ha di Kalimantan Timur, bisa ditempati oleh rakyat China, populasi bisa langsung bertambah 100 juta, karena rakyat China yang sudah beranak pinak akan menjadi warga negara Indonesia, sehingga proses pemilu selanjutnya lebih mudah, karena mereka tidak akan mendukung calon presiden yang didukung oleh rakyat yang beragama Islam.
Dan mungkin 50 tahun lagi, pulau Kalimantan bisa lepas, karena jumlah penduduk sudah mayoritas rakyat china yang dulu diberi kesempatan menempati1 190 tahun. Suku Dayak akan menjadi seperti suku Aborigin, terasing dan terancam punah.